Essay: Yuk, berliterasi di Zaman Praktis


Zaman modern, zaman penuh dengan hal – hal yang mungkin menakjubkan bagi sebagian orang, terkadang kita membayangkan apa yang sulit ada didepan mata kita tetapi, di zaman modern ini apa yang sulit kita bayangkan tadi menjadi kian mudah adanya dan kian mudah tercipta oleh manusia. Di zaman yang bisa dibilang zaman era-nya teknologi dan informasi yang makin meluas ini lah yang membuat manusia menjadi kian kreatif dalam menciptakan segala hal.

Nah, berbicara tentang kreatif di era yang serba praktis ini memang agak sulit karena, segala informasi, alat, dan sebagainya sudah bisa otomatis memberikan kita segala jenis apapun yang kita mau. Sehingga manusia di era ini jika tidak mengambil positif dari luasnya informasi dan salah dalam penggunaan system informasi akan menjadikan manusia itu sendiri tidak kreatif.

Contoh kecil, dalam tugas pekerjaan rumah saja, murid sekolah sebagian besar hanya meng-copy paste tugasnya tanpa menyelidiki lebih dalam tentang tugasnya.  Anak remaja sekarang lebih suka mengambil yang praktisnya saja daripada harus bersusah payah karena memang zaman ini kan sudah praktis?

Nah, mindset “praktis” inilah yang melekat di jiwa anak muda sekarang, karena, mindset inilah yang membuat sebagian anak muda menjadi tidak kreatif dalam penggunaan system informasi, mereka tidak mau bersusah payah dalam hal memahami esensinya yang penting tugas selesai dan beres. Nyatanya, hal ini sama sekali tidak mengembangkan pengetahuan si anak muda. Lalu, karena penggunaan handphone yang sekarang sudah menjadi bagian dari hidup anak muda banyak disalahgunakan, contohnya seperti membuka website yang negatif, handphone hanya digunakan sebatas chatting, dan isi aplikasinya hanya sebatas aplikasi game. Dibagian mana kreatifnya kalau anak muda sebagian besar seperti itu? Lalu anak muda harus apa agar bisa kreatif dalam penggunaan internet?

Seperti yang kita tahu, informasi di zaman sekarang ini bukan hanya sekedar mulut ke telinga kanan, ke telinga kiri, lalu, ke telinga lainnya, sekarang informasi mudah tersebar luas dengan jaringan yang dinamakan internet. Bahkan, kita sekarang sudah bukan mendengar informasi dari mulut ke telinga lagi .

Nah, bagaimana kita bisa kreatif di zaman praktis ini? Jawabannya adalah ber-literasi. Dengan membaca dan menulis, kita akan kian kreatif dan kritis terhadap segala hal, dengan membaca dan menulis membuat kepribadian kita kian terbentuk, contohnya, jika kita sering menulis, pasti kita sering pula mengkritik sesuatu dan seringkali membuat solusinya dengan demikian menulis dapat membantu kita untuk mengemukakan pendapat kita. Membaca membantu kita untuk fokus, melatih ketelitian, dan membuat kita menjadi banyak belajar dari bacaan kita sehingga seringkali kita temui orang yang banyak baca bukunya itu lebih kritis dan maju daripada yang tidak membaca buku contohnya adalah Presiden ketiga kita B.J Habibie, seorang yang mempunyai pemikiran maju karena buku.

Karena, informasi kita banyak temui di internet yang menggunakan handphone, laptop atau komputer, bisa dibilang kita memasuki masa “Literasi Digital”. Sekarang, banyak kita temui buku – buku digital, aplikasi baca buku, dan aplikasi untuk menulis atau sering disebut “blog”. Yang terbaru adalah aplikasi Ijakarta yaitu, aplikasi perpustakaan digital yang berbasis android, dan software di Jakarta yang penggunaannya hanya di – download dan kita bisa meminjam buku sepuasnya dari berbagai genre buku, ini menandakan bahwa perpustakaan pun sekarang sudah berbasis digital, dan inilah awal dari masyarakat untuk menjadikan literasi adalah budaya, dan karena ini berbasis digital, aplikasi ini juga membuat masyarakat “melek” akan teknologi. Perpustakaan digital, buku digital dan lain lain membuat system informasi menjadi lebih bermanfaat, dan merupakan jalan terbaik bagi anak muda untuk meningkatkan budaya membaca, karena, bentuknya adalah digital dan bisa diakses di internet, akan membuat anak muda semakin tertarik karena, praktis, lebih cepat, selalu terhubung, dan menghemat waktu. Sangat cocok untuk pemikiran anak muda yang suka “praktis”. Budaya berliterasi selanjutnya adalah menulis. Di internet sekarang banyak ditemui seperti Tumblr, Blogger, dll. Tumblr melatih kita untuk berpuisi, dan melatih kita untuk membuat kata-kata yang memotivasi dengan rangkaian kata yang menarik, Blogger melatih kita untuk menyalurkan aspirasi kita, kita bisa membuat artikel disana, bisa membuat cerita, diary, dan segala hal yang kita sukai akan kita tulis di blogger. Jadi, berliterasi di zaman yang praktis ini adalah hal yang sangat menarik, dengan berliterasi tanpa sadar kita telah membentuk ilmu yang akan membentuk kepribadian kita secara khas, dan ingat apa kata dari Dr. Seuss

 “The more that you read, the more things you will know. The more that you learn, the more places you’ll go”

semakin banyak membaca, semakin banyak hal yang kau tahu.

buku buku penuh dengan hal hal yang mungkin, kita belum ketahui, sekalipun  kita tahu kita akan diperjelas olehnya. semakin banyak hal yang kita tahu, semakin kritis pula kita akan suatu hal.

“The more that you learn, the more places you’ll go.”

semakin banyak kamu belajar, semakin banyak tempat yang kamu ingin kunjungi

semakin kita banyak belajar, rasa penasaran kita akan bertambah, belajar bukan pula hanya pada buku, tetapi, kepada orang orang disekitar kita, terdekat kita dan orang orang yang berada diwilayah itu. semakin kita banyak belajar kepada orang lain yang berbeda tempat, kita pasti ingin mengunjungi ke tempat tempat lain untuk belajar  kepada orang orang ditempat tersebut. belajar kepada pengalaman, belajar tentang sifat dan pemikiran. semakin kita banyak belajar dari orang lain, kita pasti ingin belajar kepada orang lain di tempat lain dengan pemikiran yang berbeda. Dan menurut saya di era digital yang kita dapat luas mengenal orang dari berbagai juru, kita dapat mempelajari pengalaman – pengalaman lain kepada mereka.

satu lagi, jika kita banyak belajar kita juga tidak akan takut jika ingin bepergian ke tempat tempat lain, karena kita sudah belajar.

Dan ingat apa yang Albert Einstein bilang “Nalar hanya akan membawa anda dari A menuju B, namun imajinasi mampu membawa anda dari A ke manapun

satu hal jika kita membaca buku kita serasa akan dimana saja karena imajinasi itu. Imajinasi adalah sumber dari mimpi kita, dan kita bisa membangun imajinasi dari buku – buku apapun.

Dengan segala manfaat dari ber-literasi. Yuk, jadi kreatif dengan ber-literasi di Zaman praktis ini!


Leave a Reply