Kisah Heroik Ernest Shackleton


Sir Ernest Henry Shackleton adalah seorang penjelajah pada tahun 1901 yang melakukan ekspedisi ke Antartika.  Kisahnya populer di masyarakat ketika kapalnya yang bernama Endurance, hancur oleh es karena terjebak dalam masa ekspedisinya.Dia dan krunya melayang di atas lapisan es selama berbulan-bulan sampai mereka mencapai Pulau Gajah. Ajaibnya disutuasi yang tidak mungkin bisa selamat, Shackleton akhirnya berhasil meyelamatkan anak buahnya tanpa kekurangan apapun dan dalam kondisi sehat semua.

Bagaimana kisah itu terjadi?

Shackleton adalah salah seorang manajer proyek yang mengimplementasikan konsep agile yang sangat ekstrim. Dia bermimpi untuk menjadi penjelajah pertama di kutub selatan, dia melakukan sayembara kepada siapa saja yang ingin terlibat dalam ekspedisi. Kapal yang kelak dinaiki oleh Shackleton dinamai Endurance atau ketahanan.

Untuk misinya ke antartica, dia menuliskan sayembara. Dalam sayembaranya tertulis dicari kru kapal untuk penjelajahan berbahaya, upah yang kecil, dingin, perjalanan yang sangat panjang berbulan2, penuh ketidakpastian, penuh marabahaya, peluang kembali pun sangat diragukan. Namun jika misi penjelajalan ini suskes maka akan dikenang dan dihormati sepanjang masa.

Sangat mengejutkan dari sayembara yang disebarkan ada puluhan orang yang melamar dan terpilihlah 27 kru yang tergabung sebagai awal kapal Endurance. Shackleton memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik dengan krunya. Dia terus-menerus mencari peluang untuk membangun dan memperkuat hubungan berbasis kepercayaannya dengan setiap kru; dia ingin anak buahnya menyukai dan menghormatinya serta menghormati posisinya. Segala percakapanya tidak pernah dibuat-buat, jujur, tidak pernah mempermalukan atau memarahi kru, tapi menyampaikanya secara langsung. Setiap percakapan dengan kru sangat personal, dia akan meminta kru apa perasaanya, apa harapanya, apa yang disukai sehingga tercipta hubungan mutualisme.

Shackleton menganut tipikal Servant leader dimana pemimpin berusaha untuk menghormati dan memotivasi pengikut mereka, menggunakan pengaruh mereka untuk menginspirasi pengikut untuk mencapai tujuan. Mereka memimpin dari belakang, menggunakan keterampilan mendengarkan empatik, menggunakan persuasi, dan membangun komunitas dalam tim proyek.

Pada awal perjalanan Kapan Endurance menghadapi cobaan dimana lautan dipenuhi oleh es, sehingga kru tidak bisa berlayar dan terjebak. Shackleton menginstrusikan kru untuk menggali pecahan es agar kapal bisa berlayar, namun menjadi hal sia-sia karena keeseokan harinya es kembali membeku dan ketebalan esnya juga sangat tinggi.

Menghadapi ketidakpastian tentang mencairnya es dapat membuat orang frustasi. Shackleton atau dikenal dengan The Boss selalu membuat jadwal yang teratur selama masa penantian dengan kegiatan yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk mengusir rasa bosan. Sarana komunikasi dulu tidak ada sehingga yang mereka lakukan seperti piket bergantian membersihkan kapal tanpa memandang jabatan di kapal termasuk the boss, membuat kontes kostum, memilih pemenangnya, main sepak bola dan lain sebagainya.

Shakleton sangat jenius untuk mepertahankan motivasi dan harapan. Selama berminggu-minggu tanpa ada harapan es akan mencari, semangat kru masih berapi2 hingga satu saat, endurance patah dan rusak, kebocoran terjadi dimana-mana. Shackelton pun menginstrusikan untuk keluar dan meninggalkan kapal.

Dengan berbekal peta dan kompas, Shakelton memperkirakan bahwa akan ada depot untuk mengisi bahan bakar termasuk logistik, depot tersebut di Pulau Elephant dimana untuk menuju ketempat tersebut, perlu waktu berminggu-minggu. Shackleton menginstrusikan membawa kapal sekoci, persediaan, tenda dan anjing-anjing sebagai media transportasi di saljut. Namun karena ketidakpastian dan logisti menurun, mau tidak mau anjing-anjing untuk transportasi ditembak untuk dimakan. Para kru selama masa penantian akhirnya memakan daging anjing, ikan, anjing laut.

Waku terus bergulir menunggu saat yang tepat menuju depot di Pulau Elephant, Setiap kali aktivitas harian selesai, para kru akan terus meminta arahan kepada si boss. Hebatnya tak satupun mental shakleton menurun. Dia terus memberikan semangat pada anak buah hingga pada akhirnya memutuskan untuk pergi bersama beberapa kru untuk pergi ke pulau elephant dengan menggunakan kapal kecil. Sisa kru yang tidak ikut ke pulau elephant tinggal ditempat dan boss berjanji untuk akan kembali. Kru sangat mempercayainya perkataan boss tersebut dengan persediaan logistik seadanya.

Shakleton pergi bersama kru yang memiliki wawasan laut yang hebat, misi ke pulau elephant pun sebenarnya sangat mustahil apalagi dengan medan yang sangat ekstrim. Saat pergi inilah kapal kecil yang dinaiki oleh Shaketon dan kru kecilnya. Disini terlihat bahwa antara pemimpin dan anak buah memiliki hubungan yang sangat percaya satu sama lain. Tidak ada satu pun pertengkaran atau iri salah satu kru pergi bersama shakleton. Di benak Kru yang tetap tinggal, bossnya akan menyelamatkanya walaupaun tidak tahu kapan waktu itu kan terjadi. Tapi shakleton mampu membuat kru tetap percaya bahwa dia akan datang dan menyelamatkanya.

Setelah berminggu2 dengan medan yang ekstrim dan sangat dingin sampailah ke pulau Elephant namun terdapat satu rintangan kembali. Pulau elephant terdapat di belakan gunung es yang curam. Dan sayangnya Shackleton bukan alhli pemanjat gunung, dia hanya ahli di bilang lautan. Berbekal intuisi dia melewati gunung dengan peraltan seadanya.

Sesampai di pulau elephant benar saja disana ada depot, ada tempat persinggahan sementara. Bebrapa orang terkejut akan kehadiran Shakleton yang lusuh. Dia seketika teringat krunya yang masih terdampar di pulau antah berantah. Dia berjanji akan kembali lagi dengan persiapan yang matang. Shackleton adalah pemimpin yang menepati janjinya, dia kembali lagi bersama krunya dan alangkah kagetnya semua kru menyambutnya dan tidak ada yang kurang satupun, semua dalah keadalan sehat, dan mentalnya pun sehat.

Dari fakta tentang shakleton apa ikhtisar dari perjuanganya menjadi pemimpin di misi endurance?

Pemimpin harusnya mengetahui medan apa yang dipimpin dan ahli di bidangnya, Shakleton adalah seorang penjelajah yang ulung dia merekrut orang-orang yang memang ahli dibidang penjelajahan, selain kru kapal, pelaut, dia juga merekrut dokter, fotografer untuk misi penjelajahan.

Shakleton merupakan seorang manajer proyek yang ulung, sebelum pergi memulai ekspedisi, shakleton menginstuksikan semua kru mempelajari semua peran yang dibutuhkan, setiap kru akan mendapatkan pelajaran bagaimana menjadi boss, dokter, fotografer, chef, kru kapal sehingga untuk mengantisipasi resiko kegagalan diharapkan semua kru dapat bertahan dan benar saja tindakan tersebut sangat berguna.

Shakleton merupakan pemimpin yang mampu mewujudkan hubungan anak buah dan boss yang sangat baik. Memiliki komunikasi yang baik, motivasi,emosi maka tidak heran semua kru sangat percaya akan apa yang disampaikan dan Shakleton pun tidak pernah mengkhianati kepercayaan yang ditanamkan oleh anak buahnya.

 

pic credit: https://www.express.co.uk/life-style/life/944557/Antarctic-explorer-Sir-Ernest-Shackleton-lost-ship-endurance

 


Leave a Reply