Resensi Buku Bangku Itu Kosong Dua


Judul : Bangku Itu Kosong Dua
Penulis : Anjar Anastasia
Penerbit : PT Gramedia Widiasarana Indonesia
Tahun Terbit : Tahun 2014
Tebal Buku : 228 Halaman

Kadang kita bertanya untuk apa kita lahir? Kenapa kita harus bertemu seseorang? Manusia dilahirkan bukan karena tanpa maksud. Manusia dipertemukan bukan tanpa alasan. Saat alam membantu menjadikan seorang manusia sebagaimana manusia seutuhnya, maka maksud kelahiran dan alasan pertemuan itu akan menyempurnakannya. Mantangi Parabawa, kelahirannya dinantikan dengan sukacita. Anak semata wayang dari pasangan Sarni dan Barno itu tampaknya akan berlimpah kasih sayang. Namun, dalam perjalanan ke depannya, ternyata ia justru ditinggal oleh ayah kandungnya tanpa kejelasan. Meski ada sosok Pakde Hen yang bisa menggantikan posisi seorang ayah. Anggi harus menanggung akibat dari apa yang dilakukan orang tuanya. Ia sempat mengumpat bahkan menyalahi kehadirannya di dunia ini. Hingga hadir Panji seseorang yang sama sekali tidak pernah ia duga justru mampu membawanya pada sebuah jawaban bahwa semua kelahiran manusia di dunia itu memiliki makna. Apakah bangku itu akan terisi lagi?

Keunggulan
Keunggulan dari buku ini mampu mengajak pembaca untuk berimajinasi tentang isi dalam buku ini.

Kelemahan
Kelemahan dari buku ini yaitu penggunaan bahasa yang sangat sulit untuk dimengerti bagi pemula.


Leave a Reply