Resensi Buku Love in Somalia


Judul: Love In Somalia
Pengarang : Faqih bin Yusuf
Genre: Non fiksi
Jumlah Halaman: 284 hal.
Penerbit: Gramedia Widiasarana Indonesia
ISBN: 978979081941
Tahun Terbit: 2013

Sinopsis: Somalia benar-benar negeri yang terperangkap, terjerat dalam bencah darah dan air mata. Tersisih dari liputan berita dan beragama media. Lambat laun mereka kian terasing dan terlupa. Dunia separuh neraka itu tidak menyurutkan tekad Ashraf, alumnus Sudan dan Australia. Berbekal modal orang tuanya ashraf melompat ke tengah-tengah derai air mata, dari ujung sumatera menuju ujung tanduk afrika, Somalia.

Buku ini menceritakan bagaimana penderitaan masyarakat Somalia, dari segi kehidupan. Bahwa masyarakat Somalia banyak menderita karena konflik saudara, karena, Ashraf merasa ber – saudara dengan rakyat Somalia, Ashraf menjadi mengabdi terus-terusan untuk Somalia, ia mempunyai sahabat orang Somalia bernama Farxan, Ashraf sangat mempercayai Farxan, dan begitu juga dengan Farxan, lalu, Ashraf dan Farxan bertemu dengan Zamerah relawan dokter Turki yang berangkat ke Somalia atas desakan saudaranya Dokter Zeki, tetapi, begitu melihat anak-anak Somalia yang mati karena penyakit, kelaparan, dan secara mengenaskan Zamerah menjadi iba dan ingin mengabdikan dirinya untuk Somalia. Ashraf pun bertemu dengan relawan lainnya seperti Khanh orang yang tenang, dingin, dan misterius tetapi, mempunyai akal rencana yang mujarab, lalu ada Surki dan Razzaq jurnalis dari Indonesia dan Malaysia yang ingin menyebarkan berita tentang Somalia yang sesungguhnya, dan ada Meutia wanita yang dicintai Ashraf tetapi, Ashraf terlambat menemuinya.

Tiba-tiba zamerah diculik oleh sekelompok militan –  sekelompok militant di Somalia terkenal dengan merampok, gerakannya yang radikal, dan membunuh orang yang tak bersalah, karena Zamerah warga turki, pemerintahan Turki pun akan mengeluarkan invasi militer di Somalia jika, Zamerah tidak kunjung dilepaskan, mendengar hal itu ashraf ingin sekali mencegah invasi militer, karena akan banyak warga Somalia yang terbunuh, dan ashraf juga ingin menyelamatkan Zamerah, Ashraf pun meminta saran kepada Meutia wanita yang dicintainya, dan Meutia menyarankan agar Ashraf kembali ke Somalia dan menyelamatkan Zamerah. Akhirnya petualangan Ashraf dimulai, dari petualangan inilah diketahui bahwa Farxan orang yang dipercayai Ashraf merupakan anggota dari sekelompok militan, dan Khanh adalah agen pemerintah yang memata- matai sukarelawan di Somalia atas nama negara Turki, yang membuat Ashraf makin pusing akan masalah negara orang lain yang dihadapinya.

Tema: Seorang lelaki yang mempunyai tekad membantu warga Somalia dengan menjadi sukarelawan, dengan konflik cinta yang dimilikinya, serta sifatnya yang bertawakal kepada tuhan, dan peka terhadap penderitaan sesamanya.

Tokoh:

Tokoh utama :

  • Ashraf, orang yang mempunyai tekad yang tinggi, tetapi, nekat dalam mengambil keputusan, serta iman-nya yang kuat menjadikan teladan yang baik.

Tokoh kedua :

  • Zamerah, orang yang keras kepala namun, lembut, dan perhatian, hatinya masih dibilang labil.
  • Farxan: orang yang setia, tidak mengkhianati kata-katanya namun, ia merupakan orang yang cerdik namun, kecerdikannya bisa dibilang jahat.
  • Khanh: tenang, dingin, bisa memprediksi sesuatu dengan tepat, memiliki kerendah hatian tetapi, kadang ia bisa membuat orang tersinggung.

Tokoh ketiga :

  • Dokter Zeki: punya tekad juga, tetapi, ia orang yang mudah menyerah dan gegabah dalam menyelesaikan masalah
  • Meutia: pintar, cantik, hafidz quran, pandai menemukan solusi , tokoh sempurna yang ada di novel ini.
  • Syeikh Kamal Sevilin: tegas, mau membantu, tetapi, ia takut untuk mengambil keputusan saat ingin ikut merencanakan pembebasan zamerah
  • Mak dan Ayah: karakter orang tua ashraf yang pengertian terhadap anak anaknya.

 

Alur:  Alur maju dan mundur, di bagian “antara Liburan dan pengabdian” hal. 13, disitu meceritakan alur mundur ketika Ashraf membulatkan tekadnya untuk ke Somalia, lalu dibagian selanjutnya, dilanjutkan dengan cerita Ashraf yang sudah ada di Somalia. Dan dibagian lain ketika Ashraf menunaikan solat hajat di Somalia, ia ingat cerita waktu ia kecil,  ia nekat membawa mobil ayahnya ia tak sengaja melindas kaki Polah sahabatnya, dan cerita Ashraf mengingat kejadian Aceh saat Operasi militer. Selebihnya, alur diceritakan maju.

Sudut pandang: dari orang pertama, yaitu Ashraf

keunggulan Buku ini menceritakan penderitaan yang ada di Somalia, yang mana ceritanya tentang Somalia jarang di publikasikan, dengan unsur teka – teki mampu membuat kita makin penasaran dibuatnya. Buku ini juga banyak manfaatnya seperti, bertawakal kepada tuhan, mempersiapkan diri sebelum ajal menjemput, dan ringan tangan kepada orang lain. Buku ini juga menambah pengetahuan kita tentang bahwa negara palestina yang sama sedang dilanda konflik juga memberi bantuan kepada Somalia, dan cerita yang dibuat secara misterius sehingga semua tokoh wajib untuk dicurigai.

Tetapi, kelemahan dalam buku ini dalam konflik kisah cintanya terlalu biasa, dan ada bagian cerita, saat mereka dalam misi menyelamatkan Zamerah, agak membosankan, karena, terlalu banyak hal yang bertele-tele. Lalu, ada bagian cerita yang tidak penting diceritakan dimana, Sukri mimpi basah saat mereka menjadi tawanan saat menyelamatkan Zamerah.

Amanat:

Kita semua adalah saudara, walaupun, kita beda negara, tetapi, kita sama. Ketika ada orang membutuhkan bantuan, bantulah, dan percaya bahwa itu memang sudah anjuran tuhan, jangan segan segan untuk ringan tangan, ketika kita bingung, cari solusinya kepada tuhan, dan bertawakallah kepadanya, walaupun kita mati, sebelumnya kita harus niatkan bahwa kita melakukan ini demi-Nya. Maka segala sesuatu yang baik akan muncul


Leave a Reply