Resensi Buku Main Hati


Main Hati
Karena cinta tidak bisa mati
Tapi bisa pergi kalau tidak dijaga sepenuh hati
“Kebahagiaan memang tidak permanen, dia selalu bergerak. Tidak mungkin kita berharap mendapat kebahagiaan yang sama dengan cara yang sama. Bahkan kebahagiaan juga terkadang sering pergi entah kemana, saat kita terlena.” – ‘Tidak Masuk Akal’ oleh Hilbram Dunar

Judul Buku : Main Hati
Penulis : Hilbram Dunar
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Kategori : Novel Kumpulan Cerpen Romance
Cetakan : Cetakan 1, 2013
Tebal : 224 halaman
Nomor ISBN : 9789792292855
Harga Buku : Rp. 55.000 (Dapat diakses secara gratis di iJakarta)

Main hati, dua kata yang begitu akrab di telinga kita yang pernah patah hati ataupun yang berjuang mempertahankan cinta yang rumit. Cinta adalah alasan utama mengapa manusia dapat hidup berdampingan dan cinta juga yang menyebabkan manusia bercerai. Cinta bagaikan kekuatan yang apabila digunakan dalam takaran yang pas akan membahagiakan dan apabila digunakan tanpa kendali akan menghancurkan diri sendiri. Cinta adalah kekuatan manusia yang dianugerahkan oleh Sang Pencipta untuk keseharian manusia. Banyak yang tersenyum karena cinta dan banyak juga yang menangis karenanya. Refleksi cerita cinta dalam sebuah novel memiliki efek yang berbeda kepada para pembacanya. Buku Main hati ini memberikan nafas baru yang tulus walau berliku namun sarat makna kehidupan dan perjuangan.

Hilbram Dunar, merupakan seorang penulis yang sedang naik daun. Awalnya, ia memulai karir sebagai penyiar radio dan pembawa acara di televisi swasta. Sosok Hilbram Dunar juga terkenal sebagai salah satu pembawa acara Talk Show nomor 1 di Indonesia sejak 2009 hingga awal 2015. Namanya kini mulai terdengar bersamaan dengan penulis-penulis novel muda berbakat lainnya. Bukunya yang telah terbit antara lain My Public Speaking tentang pengembangan kemampuan public speaking yang sukses menjadi materi dalam pelatihan-pelatihan public speaking. Buku kedua yang terbit adalah sebuah novel berjudul Plastic Heaven sebuah novel kumpulan cerpen percintaan yang melankolis. Novel ini banyak mendapatkan pujian dan akhirnya membuat Hilbram Dunar memutuskan untuk menulis buku ketiganya, Main Hati yang bercerita tentang beragam konflik percintaan penuh keputusasaan, kebohongan dan pengkhianatan.

Dalam buku Main Hati, terdapat 21 cerita pendek yang hanya berkisar satu sampai 7 halaman. Kebanyakkan cerita didalamnya mengangkat konflik rumah tangga dan adanya orang ketiga, antara lain cerita pendek berjudul I Miss You, Main Hati dan Segi Tiga. Ada juga beberapa prosa yang bercerita tentang konflik batin atau percakapan batin seseorang, antara lain cerita pendek berjudul Hening, Senja dan Hangat. Hampir semua cerita disini menggunakan latar belakang perkotaan yang dekat dengan para pembaca dan tokoh yang akrab ditelinga kita, misalnya guru, pemain band, mahasiswa, pegawai swasta, pasangan suami istri atau sepasang kekasih. Penokohannya cukup sederhana tetapi berhasil menghidupkan cerita. Salah satunya adalah cerita berjudul Logika (Jatuh) Cinta yang bercerita tentang kehidupan lima sekawan yang empat diantaranya sudah menikah. Satu orang terakhir yang belum menikah merasa khawatir jika kisah pernikahannya nanti akan sama seperti keempat sahabatnya, ada yang menikah tanpa cinta, ada yang sering berganti pasangan dan ada pula yang tidak lagi merasakan kasih sayang dalam pernikahannya. Namun, pesan yang dapat diambil begitu dalam, cinta tidak perlu buru-buru. Nikmati saja rasa jatuh cinta ini karena saat jatuh cinta, kita tidak memiliki logika, semua terasa indah. Namun, saat akan berlabuh, berpikirlah untuk menemukan cinta yang mapan, saling mendukung pribadi masing-masing dan pastinya berlogika.

Zaman sekarang, banyak sekali pembaca yang suka menikmati kutipan-kutipan pendek atau cerita pendek berbau urban dari media sosial. Buku Main Hati ini menjawab tren masa kini yang tidak suka cerita panjang dan berbelit-belit. Kumpulan cerita pendek didalam buku ini akan membuat pembaca berbagai usia menikmati alur ceritanya, singkat, padat namun penuh makna. Meskipun pendek dan ringan untuk dibaca, tulisan karya Hilbram Dunar ini juga menyampaikan pesan yang dalam. Gaya bahasanya menyampaikan pesan sama sekali tidak terkesan menggurui. Keindahan kata-kata dan kalimatnya hadir menjadi daya tarik tersendiri di setiap cerita dalam buku ini. Pemilihan diksi yang tepat juga menjadi kekuatan dalam narasi yang disampaikan. Gaya bahasa dalam buku Main Hati ini juga teruntai indah namun tidak sulit dipahami oleh pembaca.

Akan tetapi, pendeknya cerita yang disampaikan terkadang membuat pembaca tidak puas, seperti baru membaca kulit luar sebuah cerita, belum sampai ke dalamnya tapi konflik sudah selesai. Penyelesaian cerita juga terlalu to the point dan tidak menghadirkan nilai kejutan atau akhir cerita yang menggantung. Buku ini juga akan lebih menarik apabila kata-kata mutiaranya di tulis dalam huruf yang lebih besar dan ditempatkan di bagian awal cerita atau di bingkai di tengah cerita. Hal ini akan menarik perhatian pembaca untuk lebih fokus pada kalimat tersebut. Dari luar, buku ini tampak seperti buku novel yang kuat, dengan warna merah dan jenis tulisan untuk judul yang berkarakter. Namun, sepertinya warna merah bukanlah warna yang tepat untuk menggambarkan isi cerita didalamnya. Apabila warna merah di ganti warna putih atau hitam, maka warna ini akan lebih bisa menceritakan kemurnian cinta yang tulus namun dapat ternodai oleh kebencian, sikap kepasrahan, keputusasaan dan pengkhianatan, seperti yang diceritakan dalam buku ini. Secara keseluruhan, buku ini memiliki daya tarik tersendiri dan dapat memberikan sensasi spesial untuk pembacanya.


Leave a Reply