yuk belajar Form to Chart


Tujuan dari pembuatan initial layout awal yaitu untuk mengetahui bagaimana konsi existing layout yang diterapkan pada pengolahan data nantinya. Dengan layout existing dapat diketahui kondisi awal pabrik yang nantinya dibandingkan dengan usulanForm to chart (FTC) disebut trip Frequency Chart atau Travel Chart. FTC digunakan untuk perencanaan tata letak pabrik dan pemindahan bahan dalam proses produksi. FTC berguna untuk kondisi dimana banyak items yang mengalir melalui suatu area (seperti job shop, bengkel permesinan, kantor, dll) Angka-angka pada FTC menunjukkan total dari berat beban yang harus dipindahkan, jarak perpindahan bahan, volume, atau kombinasi-kombinasi dari faktor-faktor ini.

FTC (from to chart) digunakan untuk menghitung total aliran perpindahan material dari satu mesin ke mesin yang lain Sedangkan ARC (Activity Relationship Chart) digunakan untuk menunjukkan hubungan keterkaitan natara satu aktivitas dengan aktivitas lainnya. From to chart (FTC) momen perpindahan menunjukkan momen pemindahan dari masing-masing departemen menuju ke departemen selanjutnya. Mari kita coba terapkan FTC ke dalam suatu kasus.

Untuk menghitung momen perpindahan ada 3 data yang harus dibuat yaitu data persentasi volume pemakaian MHE untuk setiap produk, data luas departemen dan matrix perpindahan produk.

sebagai contoh ini adalah persentasi volume pemakaian MHE untuk setiap produk:

Produk 1 menghabiskan 20% penggunaan MHE dimana urutan proses (departemen produksi) adalah A, B, C,D, E,F,G, H, dan J. Begitu seterusnya hingga produk 7 dengan urutan departemen produksi yang berbeda2. Nah disini kita akan membuat inisial layout, silakan pilih urutan departemen produk manapun dengan catatan harus mengakomodasi urutan departemen produk lain. Contohnya jika pakai urutan produk 1 (ABCDEFGHJ) semua urutan produk 2,3,4,5,6,7,8 dapat diakomodir. Tapi jika kita mengambil urutan produk 2  (ACDFGJ) dan lainnya maka tidak semua departemen masuk ke dalamnya.

jika initial layout —-> A C D F G J

Departemen produk 1–> A B C D E F G H J

maka untuk memproduksi produk 1 departemen B, E, dan H tidak diakomodasi begitu pula dengan urutan departemen produk lainnya.

 

So, pilih urutan departemen yang paling lengkap ya gaes!, dikasus ini urutan produk 1 yang diambil.

data selanjutnya adalah data kebutuhan luas masing-masing departemen.

 

kedua data sudah didapatkan tinggal data yang terakhir yaitu matrix perpindahan produk.

langkah2nya adalah:

  • Urutan awal dapat kita tentukan secara sembarang (untuk pertama kalinya), dalam hal ini urutan dari produk 1 karena yang paling dapat mewakili urutan produk lainnya yaitu ABCDFGHJ. Setelah itu buat kolom form/to dan kolom departemen seperti dibawah ini:

  • sekarang mari kita isi kolom denga persentasi penggunaan MHE untuk masing-masing produk sebagai contoh produk 1: urutanya A-B-C-D-F-G-H-J Sebanyak 20% maka isi From A to B= 20%, B to C, C to D, D to F to G, G to H dan H to J sampai semua departemen terlalui untuk produk 1

Selanjutnya untuk produk 2 urutan Departemennya adalah A C D F G J  dengan presentasi penggunaan MHE sebanyak 20% (lihat kembali tabelpresentasi penggunaan MHE diatas). A to C, C to D, D to F, F to G, dan G to J. Jika kolom sudah terisi dari presentasi produk sebelumnya maka tinggal dijumlahkan saja ya!

lakukan hal serupa untuk produk2 lainnya seperti produk 3,4,5,6,7 ya! maka akan menjadi seperti ini

jika sudah selesai memasukan presetasi penggunaan MHE masing2 produk selanjutnya jumlahkan angka baik baris maupun kolom. Sekarang kita memiliki 2 wilayah, ada wilayan forwad dan backward contoh A ke B itu forward tapi C ke B itu backward karena posisinya mundur lagu ke departemen sebelumnya.

sekarang mari kita tandai diagonal setiap daerah, dimulai dari diagonal yang membedakan wilayah forward dan backward

  1. diagonal 1 dimulai dari wilayah kuning baik forward maupun backward. Sebagai contoh diaginal 1 wilayah forward  mulai dari angka 20,20, 65, 20,25,50, 30 dan 30 secara menyamping diagonal
  2. diagonal 2 dimulai dari wilayah orange baik forward maupun backward
  3. diagonal 3  dimulai dari wilayah hijau baik forward maupun backward
  4. diagonal 4 dimulai dari wilayah abu2 baik forward maupun backward

Setelah mengidentiikasi, mari kita hitung jumlah volume masing-masing diagonal

Dalam analisis momen back tracking dinilai sebesar dua kali forward movement, maka kita kalikan setiap nilai backward dengan konstanta “2”

Dengan demikian nilai momen perpindahan ABCDFGHJ  itu sebesar 1310, nah sekarang silakan ditukar2 urutan dari proses misal menjadi ACDBEHFGJ sebnarnya bisa banyak alternatif oleh karena itu dibantu oleh apikasi bisa WINQSB, LINGO, MATLAB dll karena perhitunganya mayan capek gaes. Yaoda kita coba aja hitung yang alternatif kedua ACDBEHFGJ  dimana kamu cuma nuker antara C dan D ke posisi B semula,

Untuk mencari urutan departemen yang paling baik, ubah urutan layout dan lakukan analisis momennya sampai didapat total analisa momen yang paling minimal

Mari kita lakukan perhitungan momen dengan cara yang sama diatas yaa:

dengan cara yang sama urutan layout ACDBEHFGJ menghasilkan nilai momen 1160. Langkah terakhir adalah mengkaitkan dengan jarak antar depattemen dari tabel kebutuhan luas departemen yang disebut penentuan preliminary layout.

Buat preliminary layout berdasarkan hasil analisis FTC yang memberikan gerakan perpindahan backtracking yang paling minimal. Dalam hal ini layout ACDBEHFGJ dinilai paling minim karena nilai momen perpindahanya lebih sedikit dibandingkan momen ABCDEFGHJ . Hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan preliminary layout:

  1. Pola aliran (flow pattern) yang disesuaikan dengan area tanah yang tersedia. FLow bisa U shape, O shape, W shape, odd angle tergantung kapasitas lahan ya
  2. Analisis distance volume chart, yang mana peta ini akan menentukan secara kuantitatif mengenai alternatif perpindahan mateial antara departemen satu ke departemen yang lain dengan sebaik-baiknya.
  3. Pengukuran jarak dilakukan dari titik center yang satu menuju garis sumbu dari jalan lintasan (aisle), dan kemudian dari sini menuju ke titik center dari departemen yang lainnya tersebut. Perhatikan gambar dibawah:

Urutan Departemen yang diambil adalah ACDBEHFGJ  dengan membuat pola U. Untuk menghitung jarak maka tidak nerobos ya jadi seperti jarak ketika berjalan dari suaru ruangan ke ruangan lain, misal dari pintu ke tengah ruangan keluar lagi menuju departemen alias rectilinear. Nah sekarang kita hitung jarak dengan jarak sebenarnya dari gambar layout diatas:

 

  • Total angka 92240 akan menjadi ukuran dalam perhitungan biaya untuk merubah tata letak departemen
  • Critical points akan bisa diperkecil dengan merubah letak departemen C dan H, H dan J sehingga langkah-langkah proses produksi menjadi E F G H J
  • Selanjutnya dengan beberapa kali melaksanakan analisis yang bersifat trial error – baik sekedar merubah letak departemen ataupun bisa pula dengan merubah pola aliran bahan – akhirnya akan dapat diperoleh tata letak pabrik yang sebaik-baiknya, (total angka volume distance yang terkecil)

 

,

Leave a Reply